Sunday 30 March 2014

MENUJU TEMPAT ADIPATI ARYA WIRARAJA

SEKIRA jam 22:00 Wib  perjalan kami rombongan ta'mir masjid dan Pengurus DMI cabang pucuk meninggalkan kota tercinta Lamongan menuju bekas kerajaan Arya Wiraraja, setelah melalui jembatan Suramadu kami mengarah kekanan menuju Kabupaten sumenep.
Setelah Sampang dan Pamekasan kita lewati akhirnya tepat pukul 04:00 pagi Tgl 29 Maret 2014 rombongan telah tiba dimasjid Agung Sumenep adalah masjid yang berada di Sumenep Madura. Berdiri menghadap alun alun kota Sumenep Masjid Agung Sumenep yang dulunya disebut masjid Jami, menjadi salah satu penanda kota Sumenep.

Masjid jamik Panembahan Somala atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Jamik Sumenep merupakan salah satu bangunan 10 masjid tertua dan mempunyai arsitektur yang khas di Nusantara. Masjid Jamik Sumenep saat ini telah menjadi salah satu landmark di Pulau Madura. Dibangun Pada pemerintahan Panembahan Somala[1], Penguasa Negeri Sungenep XXXI, dibangun setelah pembangunan Kompleks Keraton Sumenep, dengan arsitek yang sama yakni Lauw Piango.
Menurut catatan sejarah Sumenep, Pembangunan Masjid Jamik Sumenep dimulai pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan pendukung Karaton, yakni sebagai tempat ibadah bagi keluarga Karaton dan Masyarakat, masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun oleh keluarga keraton, dimana sebelumnya kompleks masjid berada tepat di belakang keraton yang lebih dikenal dengan nama Masjid laju yang dibangun oleh Kanjeng R. Tumenggung Ario Anggadipa, penguasa Sumenep XXI.
Kami berterimakasih kepada Pengurus Ta'mir Masjid Agung sumenep yang menyambut kami dengan cukup hangat, saling kenal dan yang istimewa kami diperkenalkan juga dengan cucu dari raja Sumenep yang sekaligus sebagai pimpinan rumah tangga masjid agung / Nadhir dari masjid Agung Sumenep






































































No comments: